Menghitung Setiap Gigitan Makanan Sangat Ampuh Menurunkan Berat Badan

Menghitung Setiap Gigitan Makanan Sangat Ampuh Menurunkan Berat Badan | Helo Indo

Menghitung Setiap Gigitan Makanan Sangat Ampuh Menurunkan Berat Badan - Ketika ingin mendapkan berat badan yang ideal seseorang biasanya melakukan segala cara untuk menurunkan bahkan membentuk tubuh agar bisa menjadi apa yang mereka mau. Tapi tahukah kalian bahwa jika kita Menghitung Setiap Gigitan Makanan Sangat Ampuh Menurunkan Berat Badan? baik itu menghitung jumlah gula, kalori, garam yang kita konsumsi untuk tubuh hingga sampai frekuensi olahraga.

Baru-baru ini ada suatu temuan yang sangat menarik dan sangat mudah untuk bisa menurunkan berat badan. Hanya dengan menghitung setiap gigitan yang kita makan perhari mampu menurunkan berat badan hingga rata-rat 1,6 kg. Penelitian yang dilakukan dari Department of Health Science, Brigham Young University Amerika Serikat meminta semua partisipan yang berjumlah 61 orang terlibat dalam penelitian ini

Pada minggu pertama mereka disuruh untuk menghitung dan juga melaporkan berapa banyak gigitan yang dilakukan pada saat makan perharinya kemudian mereka menotalkan hasil laporan tadi per-minggunya. Kemudian empat mingga selanjutnya peserta diminta untuk mengurangi 20-30% gigitan pada makanan. Hasil yang diperoleh adalah dari 61 partisipan sekitar 41 orang yang berhasil dalam melakukan sesi penelitian tersebut.

Yang mengejutkan lagi rata-rata berat badan mereka turun hingga 1,6 kg seperti yang telah dikutip oleh lama MedCraveonline. Penurunan berat badan tersebut terjadi karena adanya pembinaan yang minimal, dan tidak ada perubahan jadwal mereka dalam berolahraga atau bahkan perubahan makanan.

"Tetapi tetap saja membutuhkan penelitian yang lebih lanjut agar bisa menentukan apakah metode yang dilakukan dalam menurunkan berat badan ini bisa dilakukan bagi populasi yang sangat besar. Lalu sangat penting untuk mengetahui tentang gizi makanan untuk dimasukan didalam metode diet dalam gigitan ini," Ditulis oleh peneliti dalam studi yang telah dipublikasikan pada pertengahan tahun 2015 lalu.

Tweet